2015-04-22

Sampel inklusi fluida

Inklusi fluida dapat teramati baik pada kristal tunggal kecil, fragmen belahan, atau potongan mineral yang cukup tebal agar tidak merusak inklusi tetapi, cukup tipis agar cahaya transmisi dengan mudah lewat dan dipoles ganda untuk mengurangi interferensi permukaan yang tidak sempurna dan difusi cahaya yang acak berlebihan. Ukuran inklusi yang dibutuhkan dalam pengukuran adalah 2 sampai 7 mikron. Oleh karena itu, dalam mempelajari inklusi dibutuhkan pengamatan petrografi dan conto poles yang baik.

Ketebalan ideal satu conto bervariasi, tergantung pada transparansi, ukuran butir, dan ukuran inklusi. Hampir semua conto berukuran 0.5 – 1.0 mm. Conto yang akan dipreparasi menjadi conto inklusi sebaiknya dipotong setelah dibentuk pada poliester resin. Pemotongan dilakukan dengan pisau intan pada kecepatan rendah agar mengurangi kerusakan conto. Conto inklusi fluida merupakan conto yang telah didokumentasikan dengan baik secara mineralogi, lokasi dan paragenesa.

Kenampakan bentuk inklusi fluida dalam kuarsa pada temperatur ruang (Goldstein and Reynolds, 1994).

Inklusi fluida dapat terjadi pada mineral transparan hingga opak. Akan tetapi, hanya pada mineral transparan dan translusen saja yang dapat dipelajari secara optikal. Jenis mineral yang biasanya mengandung inklusi fluida adalah sphalerit, kasiterit, kuarsa, kalsit, dolomit, fluorit, feldspar, dan sebagainya. Pada mineral opak, seperti galena dan pirit. Inklusi fluida dapat terlihat sepanjang retakan atau daerah belahan. Hampir 90% pengamatan inklusi fluida dilakukan pada kuarsa karena kuarsa tidak memiliki belahan dan mampu mengkristal kembali (rekristalisasi) dengan mudah, membuat kuarsa menjadi medium yang cocok untuk mempertahankan inklusi fluidanya.

No comments:

Post a Comment