2013-02-15

Geostatistik Unfolding dan Transformasi

Support dari beberapa teman untuk membagi beberapa ilmu yang mereka miliki. Nah, dari salah satu explorer di kami memberikan bocoran bagaimana bekerja dengan geostatistik dan kaitannya dalam unfolding. Mungkin sebagian dari kita pernah mendengar unfolding??? Yups, bagaimana membuat yang melekuk menjadi tak terlekuk. Dalam matematika, perhitungan yang lurus dan melekuk pasti beda. Nah, untuk itulah dipelajari seperti apa dalam endapan karena endapan tidak semuanya lurus, juga banyak yang melekuk-suka - sukanya si endapan terbentuk.
Berikut, kita ikuti ceritanya dari Irga langsung diikuti.

Teknik Unfolding
Sebagian besar dari metode perhitungan cadangan melibatkan pengukuran jarak antar conto dan blok cadangan. Dalam sebuah evaluasi geostatistik juga diperlukan informas azimuth dan dip dari tiap conto yang relatif terhadap blok cadangan dan conto lainnya. Pengukuran-pengukuran ini biasanya dilakukan dalam sistem koordinat cartesian x, y, z standar. Namun, untuk kasus endapan terlipat, dimana mineralisasi telah terjadi sebelum perlipatan terbentuk, yang diperlukan adalah garis yang diukur dalam badan bijih yang belum terlipat. Masalah yang ada diilustrasikan pada berikut yang menunjukkan dua conto yaitu A dan B yang berada pada sisi antiklin yang satu dan yang lainnya. Dengan menggunakan sistem koordinat XYZ maka jarak geometris standar dari titik A dan B adalah garis lurus.
Jarak geometris dan stratigrafis antara dua titik (Newton, 1996).
Namun, dari sudut pandang geologi, jarak yang memisahkan titik A dan B adalah garis yang mengikuti bentuk struktur antiklin (ditunjukkan oleh garis putus-putus pada gambar). Jarak yang diwakili oleh garis putus-putus ini  merupakan jarak asli dari kedua titik sebelum terjadinya perlipatan.Dari permasalahan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa diperlukan suatu metode yang dapat mengubah koordinat conto dan blok cadangan ke dalam sistem koordinat sebelum terjadinya perlipatan. Dengan demikian dapat dilakukan analisis variogram dan interpolasi kadar pada keadaan sesungguhnya. Setelah itu, dapat dilakukan kembali transformasi ulang ke bentuk semula untuk kepentingan evaluasi cadangan dan perencanaan. Berikut merupakan metode-metode yang diperlukan untuk mengubah sistem koordinat yang berlaku saat ini untuk menyerupai sistem koordinat semula

Transformasi Koordinat
Transformasi koordinat dilakukan dengan tujuan untuk mendekati keadaan  endapan ketika masih belum terlipat (terkena gangguan geologi) dengan kondisi masa kini. Metode transformasi koordinat yang digunakan berjumlah dua jenis yaitu transformasi proyeksi dan transformasi rotasi dengan tujuan untuk membandingkan tingkat keefektifan metoda yang satu dengan metoda yang lainnya. Secara sederhana proses yang dilaksanakan tergambarkan pada berikut. Transformasi koordinat secara proyeksi mengubah koordinat (X1,Y1) menjadi (X1,Y0) dimana hanya koordinat pada sumbu Y yang berubah. Transformasi koordinat secara rotasi mengubah koordinat (X1,Y1) menjadi (X1’,Y0) dimana koordinat diubah dengan tetap mempertahankan jarak antara titik yang dirotasikan dengan titik acuan dilakukannya rotasi. Jarak antara titik (X1,Y1) dan (X1’,Y0) ke titik (X0,Y0) sama.
Proses transformasi koordinat
Transformasi Kembali
Transformasi kembali merupakan sebuah usaha untuk mengembalikan nilai kadar hasil estimasi pada sistem koordinat terluruskan (unfolded) kepada posisinya aslinya di sistem koordinat terlipat. Tujuan dari transformasi kembali ini adalah untuk pelaksanaan evaluasi cadangan dan juga perencanaan kegiatan pertambangan.

1 comment: