Kominusi merupakan bagian awal atau start dalam pengelohan bahan galian. Kegiatan kominusi dilakukan untuk menghasilkan partikel yang sesuai dengan kebutuhan dan memberbaskan mineral berharga dari pengotornya secara umum. Kegiatan kominusi yang dilakukan terdiri dari crushing dan grinding. Kegiatan grinding dilakukan untuk menggerus material yang digunakan. Grinding dilakukan dengan menggunakan ball mill lalu diayak menggunakan shieve (ayakan skala laboratorium). Secara umum, penggerusan dimulai dengan ukuran kasar hasil peremukan yang dilakukan dalam alat yang berbentuk silinder dan berputar pada sumbu horizontalnya. Di dalam silinder, akan dibantu media, seperti bola baja untuk menggerus bijih ataupun tidak menggunakan media ini atau disebut autogenous mill.
Kegiatan crushing merupakan tahap awal yang dilakukan dalam kegiatan kominusi. Hasil penambangan dibawa ke pabrik pengolahan dalam ukuran bongkah yang beragam. Peremukan dilakukan untuk mengurangi ukuran dari bongkah agar dapat diproses lebih lanjut pada grinding. Proses crushing dapat dilakukan hingga tiga tahap, yaitu primary, secondary dan tertiary crushing. Namun, pada umumnya proses crushing dilakukan hingga secondary crushing saja. Kegiatan crushing biasa dilakukan dengan jaw crusher ataupun gyratory crusher.
Kegiatan kominusi terdiri dari crushing dan grinding. Kegiatan kominusi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor tersebut adalah sebagai berikut:
- Ukuran material atau bijih dari tambang
- Keadaan bijih
- Kesediaan air
- Proses pengolahan bahan galian selanjutnya
- Korosi pada lining
- Reaksi material dengan air.
Mekanisme setiap kegiatan kominusi berbeda tergantung pada aksi yang dilakukan. Pertama, kegiatan crushing. Kegiatan crushing dilakukan sebagai tahap pertama dalam perkecilan ukuran material dari tambang langsung. Pemilihan crushing dilakukan sesuai dengan ukuran materialnya. Kegiatan primary dan secondary crushing dapat dilakukan dengan menggunakan jaw crusher. Jaw crusher merupakan salah satu alat remuk dalam pengolahan bahan galian yang biasa digunakan sebagai pada tahap peremukan primer. Peremukan primer dilakukan pada bongkah berukuran sekitar 1 m menjadi ½” – 3/8”. Jaw crusher terdiri dari dua plat yang dapat membuka tutup seperti rahang dengan salah satunya diam. Jaw crusher terdiri dari blake crusher (single dan double toogle) dan dodge crusher.
Blake crusher dengan double toggle penggerak crusher |
Selain jaw crusher, juga digunakan roll crusher. Roll crusher banyak digunakan pada secondary crushing. Secondary crushing merupakan tahapan peremukan kedua untuk menghasilkan material berukuran 3” – 2”. Roll crusher terdiri dari single dan double roll crusher. Single roll crusher digunakan untuk memecahkan batuan yang sifatnya lembab. Kegiatan peremukan dengan menggunakan tahapan ini lebih ringan dibandingkan pada primary crushing. Kapasitas roll crusher bergantung pada ukuran batuan yang digunakan dan kecepatan roda berputar.
double roll crusher |
Kegiatan grinding dilakukan dari bijih atau material yang brukuran sekitar 25 mm. Setiap bijih mempunyai ukuran optimum yang ekonomis. Hal ini bergantung pada derajat liberasi dan ukuran pemisahan yang dilakukan pada proses selanjutnya. Penggerusan dilakukan dengan alat berbentuk silinder yang berputar pada sumbu horizontalnya. Di dalam silinder terdapat media penggerus, biasanya dapat berupa bola atau batang baja. Media ini disebut sebagai media penggerusan. Media penggerusan juga terkadang tidak dibutuhkan, disebut sebagai autogenous mill. Ball mill yang digunakan 25 – 150 mm. Alat ini memiliki diameter sama dengan panjangnya. Ball mill dapat dibedakan berdasarkan pengeluaran produknya, yaitu overflow mill (produk keluar sendiri) dan grate discharge mill (produk keluar melalui saringan pada ujung pengeluaran produk).
No comments:
Post a Comment