Metode radioactivity memanfaatkan sifat keradioaktifan alami lapisan batuan dan kemampuan lapisan dalam memancarkan kembali stimulus radioaktif yang diberikan selama pengukuran. Metode radioactivity terdiri dari gamma logging, gamma – gamma logging (density logging) dan neutron logging. Dalam penggunaannya, metode ini dikombinasikan dengan metode lainnya, seperti resistivity.
Hasil Logging Gamma Ray |
Gamma logging memanfaatkan radiasi gamma alami yang dimiliki formasi pada batuan. Nilai yang terbaca pada alat gamma ray log merupakan akumulasi perekaman terhadap jumlah total radiasi yang dihasilkan semua unsur radioaktif dalam batuan. Meskipun bacaan adalah hasil akumulasi, setiap material radioaktif memiliki intensitas energi yang berbeda – beda dan ini dapat diselidiki dengan gamma ray spectroscopy. Unsur – unsur yang biasanya terukur adalah Uranium, Thorium, Pottasium, dan Radium.
Gamma Ray Logging |
Metode ini sangat membantu dalam logging. Kelebihan metode ini yaitu (a) tidak membutuhkan fluida pemboran; (b) tidak sensitif terhadap perubahan diameter lubang; dan (c) dapat menyelidiki lapisan dibalik casing. Hal ini sangat membantu dalam penyelidikan lapisan batubara di bawah permukaan. Gamma ray logging juga dapat mendeteksi keberadaan parting pada lapisan batubara yang rata – rata sangat tipis. Resolusi vertikal gamma logging berbanding terbalik dengan kecepatan logging untuk peralatan yang sama. Pada hasil logging disajikan dalam dua bentuk, yaitu logging dalam bentuk jumlah keseluruhan material radioaktif terukur dan dalam bentuk material radioaktif tertentu, seperti Uranium, Thorium dan Potasium saja.
Metode gamma logging digunakan dalam berbagai keperluan. Pertama, metode ini digunakan dalam menentukan lapisan batuan, terutama antara pasir, shale dan mineral lainnya. Dalam hal ini digunakan bantuan berupa grafik pergerakan unsur radioaktif terukur. Kedua, metode ini digunakan dalam mengidentifikasi formasi karbonatan dan evaporit terhadap shale. Keempat, penggunaan metode ini untuk mengindentifikasi ketidakselarasan, korelasi antar lubang bor, keberadaan batuan beku, dan untuk studi diagenesis. Selanjutnya, metode ini digunakan untuk mempelajari sedimentologi dan identifikasi rekahan yang terjadi di bawah permukaan. Manfaat lainnya adalah mengidentifikasi besarnya pelepasan energi radioaktivitas yang terjadi di bawah permukaan.
Tabel identifikasi dalam pembelajaran sedimentologi |
No comments:
Post a Comment