Secara umum, tipe kiruna merupakan endapan besi magmatik yang memiliki kandungan Ti rendah, yang ditandai dengan sedikit hingga hampir tidak ditemukannya mineral ilmenit (FeTiO2). Kiruna merupakan endapan deposit Fe yang ditemukan di Utara Swedia, distrik Kiruna. Endapan ini terletak pada 68° LU dan 20° BT.
Secara genesa, endapan ini terbentuk dari liquid immisicibility dan exhalative hydrothermal origin. Adanya immiscible dari magma kaya Na dan magma Na-Fe-O serta partial melting dari batuan kaya Fe menyebabkan pembentukan dari endapan ini. Akan tetapi, adanya hipotesis exhalative hydrothermal ditunjukkan dengan keberadaan beberapa kondisi. Harlov (2002) berpendapat bahwa Kiruna yang terbentuk dari magma oksida besi yang kaya akan volatile. Ia berpendapat bahwa magma ini merupakan lelehan magma yang kaya akan besi yang dipisahkan dari magma yang kaya akan calc-alkaline selama proses pendinginan magma. Selanjutnya, bijih terbentuk dalam sistem vulkanik selama proses ekstrusi lava dan abu oksida besi sebagaimana emplacement dari badan bijih subvolcanic. Dia menjelaskan tesis tersebut dengan jejak magnetit pada hematit yang menunjukkan bahwa hematit merupakan produk oksidasi sekunder dan bukan bijih asli. Terjadinya pirit dan gipsum pada vein dan butiran kristal yang merupakan produk dari proses hidrotermal temperatur rendah. Juga munculnya scapolite pada badan bijih, serta common keterdapatan hornblende, actinolite, tremolite dan tekstur trachytoidal yang menunjukkan adanya aliran.
Cliff (1990) dan Evans (2000) yang berpendapat bahwa badan bijih Kiruna terdapat pada formasi batuan vulkanik atau sedimen vulkanik juga sebagai endapan exhalative. Cliff (1990) telah menguji conto dengan metode penanggalan radiometrik dan menyatakan bahwa bijih itu mungkin terbentuk selama orogenesis tersebut. Dia juga menjelaskan indikator oksigen geothermometry isotop yang memberikan suhu 600°C yang lebih rendah dari yang dibutuhkan untuk menjaga lelehan besi oksida tetap dalam fase fluida. (Evans, 2000).
No comments:
Post a Comment