2014-01-02

Tambang Kiruna

Endapan Kiruna terletak di dataran tinggi Fennoscandian dan terbentuk di kerak benua pada zaman pertengahan Proterozoic. Karakteristik batuan footwall merupakan lava trachy-andesitic yang disebut syenit porfiri yang termodifikasi melalui proses alterasi. Batuan ini ditutup oleh bagian hanging wall berupa rhyodasitik ignimbrit yang biasa disebut porfiri kuarsa. Keberadaan porfiri tersebut beserta tubuh bijih telah termetamorfisme secara regional dengan tekstur dan struktur primer yang masih nampak. Mineral - mineral seperti klorit, zoisite, epidot, actinolite dan albite di batuan mafik menunjukkan fasies greenschist. Badan bijih juga terhubung dengan zona sesar yang luas. Hal tersebut jelas pada perubahan dalam sifat urutan batuan sekitar 1 km ke arah timur horizon utama bijih. Deformasi lokal dan rekristalisasi terjadi akibat sesar. Kuarsa dan karbonat diperkirakan terdapat setelah deformasi terjadi, namun tak diketahui kapan deformasi tersebut terjadi. Juga diperkirakan terjadi runtuhan yang ditandai dengan adanya vein kuarsa-serisit yang memotong zona alterasi.
Alterasi dan badan bijh Kiruna.
Tubuh bijih di daerah Kiruna umumnya massive dan berbentuk stockwork, seperti tubuh bijih Luossavaara atau Tuolluvaara atau berbentuk massa bulat tidak teratur dan dikenal sebagai sebagai "bijih breksi". Namun, Kiruna merupakan ‘concordant body’ dan berbentuk tabular. 

Bijih Kiruna dominan magnetit, terdapat pula hematit berdasarkan hasil pengeboran. Bijih mengandung apatit sekitar 30% bersama dengan sejumlah aksesori actionolite, biotit, kalsit, kuarsa, sphene, diopsid, talk dan albite. Actinolithe adalah mineral aksesori khas dari bijih dan mengisi rekahan serta bukaan vesikular pada magnetit seperti halnya pada wall rock. Walaupun jarang, tampak pula tembaga sulfida seperti kalkopirit. Pirit juga sering ditemukan pada magnetit masif, dalam vein magnetite-actinolite dan juga dalam urat kuarsa. Terjadi sebagai sulfide impregnation baik di magnetit juga. Juga sekitar 0,7% REO terdapat pada magnetit di bijih Kiirunavaara. REE muncul dalam apatit dan monasit yang terdistribusi tidak teratur di seluruh bijih. Magnetit dapat dibagi menjadi dua jenis: yang kaya fosfor dengan lebih dari 0,1 sampai 4% P dan yang miskin fosfor dengan kandungan kurang dari 0,1%. Secara lokal, tubuh bijih magnetit mengandung feldspar dan fenokris kuarsa yang melimpah di pusat tubuh bijih.

Terdapat tiga jenis bijih magnetit-apatit. Salah satu jenis disebut kerangka bijih di mana kristal pipih dari magnetit tertutup dalam matriks apatit. Kristal pipih tersebut tebalnya dari persepuluh hingga beberapa milimeter tebal dan terkadang tersusun secara subparalel. Tipe kedua adalah bijih magnetit-apatit yang terbreksikan dengan fragmen bijih magnetit di apatit. Yang ketiga adalah bijih yang terikat dengan ‘apatit dan ikatan kaya akan magnetite kaya dengan ketebalan yang relatif konstan (1-2mm)’. Ikatan-ikatan ini memberikan kenampakan bijih seperti gneiss. Apatit jenis ini memiliki ukuran butir lebih kecil dari varietas lainnya.


Penambangan di Kiruna dilakukan dengan menggunakan metode penambangan bawah tanah. Metode penambangan yang digunakan adalah sub-level caving. Penambangan di Kiruna terbagi menjadi 8 lokasi penambangan. Penambangan dilakukan pada level 1045 m dengan kontrol dari level 775 m. Penambangan dilakukan dengan robotisasi dalam semua aktivitas penambangan. Akibat penambangan dengan metode ini terjadi subsidence pada lokasi penambangan. Sebelum tahun 1950an, penambangan dilakukan dengan open pit dan menyisakan badan bijih yang hingga sekarang masih dapat terlihat.
Bekas penambangan di Kiruna

No comments:

Post a Comment