Pulau Sumatera merupakan bagian dari Paparan Sunda yang terdiri dari lempeng Indo-Pasifik dan lempeng Eurasia. Akibatnya, penujaman terbentuk busur magmatik yang membentuk Pegunungan Bukit Barisan dan terdapatnya suatu sistem sesar utama Sumatera yang arahnya sejajar Pulau Sumatera. Di Sumatera, cekungan-cekungan intramontan ini dikendalikan oleh tektonik sesar mendatar (wrench-faulting tectonics) yang berpangkal pada patahan besar sumatera. Patahan NE-SW dan juga patahan utara selatan yang bersifat tarikan berkembang pada Akhir Kapur dan menghasilkan patahan Ongkah serta pembentukan cekungan intramontana yang berumur Paleogen.
|
Gambaran tektonik Pulau Sumatera (berbagai sumber) |
|
Penampang Pulau Sumatera (berbagai sumber) |
Cekungan batubara di Indonesia Bagian Barat berdasarkan tatanan tektoniknya dapat dibagi menjadi Cekungan Busur Muka, Cekungan Antar Gunung (Intramontana) yang berumur Paleogen, dan Cekungan Busur Belakang Neogen (Cekungan Sumatera Tengah). Endapan pada cekungan intramontana seperti yang terlihat di Ombilin dan Kiliran Jao. Endapan batubara yang berada di daerah Bengkulu merupakan bagian dari busur magmatik dan busur muka yang kemudian terbentuk Cekungan Bengkulu. Cekungan Bengkulu merupakan satu – satunya cekungan sedimen pada busur muka (fore arc). Cekungan utama yang menjadi target eksplorasi dan produksi adalah Cekungan Sumatera Tengah dan Cekungan Sumatera Selatan, yang dipisahkan oleh Tinggian Tiga Puluh di antara Provinsi Riau dan Jambi.
|
Sebaran cekungan di Pulau Sumatera (berbagai sumber) |
No comments:
Post a Comment