Bahan-bahan radioaktif
alam dapat berperan sebagai sumber radiasi alam. Jadi radiasi pada prinsipnya
sudah ada sejak alam ini terbentuk. Secara garis besar, radiasi alam atau
sering kali juga disebut sebagai radiasi latar dapat dikelompokkan menjadi dua
bergantung pada asal sumbernya, yaitu radiasi teresterial (berasal dari
permukaan bumi) dan radiasi ekstra teresterial (berasal dari angkasa luar).
Gamma Scout type |
Dengan memperhatikan nilai T1/2 unsur radioaktif alam ada beberapa unsur radioaktif yang nilai T1/2 nya amat sangat panjang, melebihi perkiraan umur bumi. Unsur radioaktif kelompok ini diduga sudah terbentuk jauh sebelum bumi sendiri terbentuk, yaitu pada saat masih berupa nebula (bagian dari matahari) atau bahkan terbentuk pada saat masih dalam keadaan proto planet yang kemudian dingin dan melahirkan planet bumi sesuai dengan hipotesa mengenai teori terbentuknya bumi ini.
Akibat disintegrasi
secara spontan, atom akan mengeluarkan partikel a
dan C. Ini merupakan fenomena radioaktif. Emisi ini akan mengubah muatan yang
ada seperti a dengan -2, b+
(positron) dengan -1 dan b-
(elektron) dengan +1 menjadi elemen lain. Inti atom setelah memancarkan sinar b
akan kembali ke kondisi seperti di dalam
tanah dan memancarkan partikel lain seperti g.
Sinar g merupakan radiasi elektromagnetik
yang tidak mengubah muatan.
Survei radioaktif
dilakukan secara sistemeatik ataupun spotting. Pengamat memegang detektor dengan
ketinggian 40 – 50 cm di atas tanah. Intensitas dicatat dalam count per minute
atau cps dan milirontgens per hour. Intensitas
tercatat merupakan efek dari radiasi yang ada di tanah dengan luas yang
terbatas. Hasil bacaaan dianggap penting jika nilainya 3 – 4 kali dari
background.
No comments:
Post a Comment