2017-03-16

Pengukuran Radioaktif di Alam

Bahan-bahan radioaktif alam dapat berperan sebagai sumber radiasi alam. Jadi radiasi pada prinsipnya sudah ada sejak alam ini terbentuk. Secara garis besar, radiasi alam atau sering kali juga disebut sebagai radiasi latar dapat dikelompokkan menjadi dua bergantung pada asal sumbernya, yaitu radiasi teresterial (berasal dari permukaan bumi) dan radiasi ekstra teresterial (berasal dari angkasa luar).
Gamma Scout typ

Dengan memperhatikan nilai T1/2 unsur radioaktif alam ada beberapa unsur radioaktif yang nilai T1/2 nya amat sangat panjang, melebihi perkiraan umur bumi. Unsur radioaktif kelompok ini diduga sudah terbentuk jauh sebelum bumi sendiri terbentuk, yaitu pada saat masih berupa nebula (bagian dari matahari) atau bahkan terbentuk pada saat masih dalam keadaan proto planet yang kemudian dingin dan melahirkan planet bumi sesuai dengan hipotesa mengenai teori terbentuknya bumi ini.
Akibat disintegrasi secara spontan, atom akan mengeluarkan partikel a dan C. Ini merupakan fenomena radioaktif. Emisi ini akan mengubah muatan yang ada seperti a dengan -2, b+ (positron) dengan -1 dan b- (elektron) dengan +1 menjadi elemen lain. Inti atom setelah memancarkan sinar b akan kembali ke kondisi seperti di dalam tanah dan memancarkan partikel lain seperti g. Sinar g merupakan radiasi elektromagnetik yang tidak mengubah muatan. 

Survei radioaktif dilakukan secara sistemeatik ataupun spotting. Pengamat memegang detektor dengan ketinggian 40 – 50 cm di atas tanah. Intensitas dicatat dalam count per minute atau cps dan milirontgens per hour. Intensitas tercatat merupakan efek dari radiasi yang ada di tanah dengan luas yang terbatas. Hasil bacaaan dianggap penting jika nilainya 3 – 4 kali dari background. 

No comments:

Post a Comment