Showing posts with label Opini. Show all posts
Showing posts with label Opini. Show all posts

2017-03-24

Tips Karir di Tambang (Baru Lulus)

Pengalaman sebagai anak baru menunjukkan bahwa bekerja di sektor pertambangan tidak hanya melulu soal teknis pertambangan yang akan dihadapi. Pada titik awal perkenalan masuk dunia tambang, bagi mereka yang memilih jalur teknis maka akan langsung diperhadapkan dengan kondisi nyata lapangan tambang yang sesungguhnya. Ada beragam suku bangsa, budaya, latar belakang dan pengalaman yang akan membuat pekerjaan akan semakin berwarna. 

Persiapan - persiapan yang mungkin harus dipikirkan oleh banyak kawan - kawan yang baru lulus sebaiknya tidak hanya persoalan teknis di lapangan. Persiapan mental dan kecerdikan non teknis sangatlah dibutuhkan. Di sini, soft skill kita diuji dan semakin dipertajam. Komunikasi adalah kunci pertama yang saya banyak pelajari dari pengalaman sendiri maupun beberapa rekan lainnya. Tata cara berkomunikasi kawan - kawan yang baru lulus umumnya masih akan sangat terbawa dengan lingkungan kampus. Ya sebenarnya sangat wajar. Namun, kita akan dituntut untuk mampu beradapatasi dengan cepat dan terus meningkatkan kemampuan komunikasi kita kepada semua pihak. Bagi mereka yang ditaruh di bagian operasi penambangan, ini merupakan hal penting yang akan dihadapi sehari - hari. Bahkan bisa saja, banyak planning tambang tidak jalan karena kemampuan komunikasi kita yang belum tepat kepada anggota tim kita. Komunikasi yang baik dan tepat jadi kunci utama dalam pekerjaan di lapangan.

Selain itu, kemauan kita mendengar juga perlu diasah. Dalam beberapa hal, kita memang tidak semuanya tahu. Akan tetapi, tidak berarti kita tidak mau mendengarkan orang lain dalam hal pekerjaan. Hal ini yang perlu juga dilatih sebagai salah satu soft skill. Kemauan mendengar dan memilah apa yang didengar adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Latihan ini terasa mudah mungkin karena kita terbiasa bergaul, tetapi penerapannya akan berbeda di lingkungan yang satu dan lain. Lingkungan tambang identik dengan lingkungan yang keras (bukan kekerasan!) dan butuh pendekatan yang juga berbeda. Cerdik mendengar dan memilah akan mengarahkanmu lebih baik. Latar belakang beragam yang dihadapi setiap hari tidak mungkin akan terasa selalu mudah, maka bergaullah dengan bijak dan mendengarkan orang lain. 

Selanjutnya, percaya kemampuanmu. Benar tidak semua hal di lapangan ada di text book kuliah, terus mengapa harus kuliah? Nah di sinilah letak fungsinya. Sekolah mengajarkan kita pola pikir dan dasar keilmuan. Segala sesuatu yang kita temui di lapangan bila ditarik ke akar permasalahannya, maka semua telah pernah dijelaskan dalam masing - masing keilmuan kita sebagai dasar. Mungkin kita menemukan beragam permasalahan yang tampaknya ini sulit, tapi tariklah nafas dan berpikir sejenak. Akar permasalahan yang ada di lapangan pasti ada penjelasannya di salah satu waktu yang pernah kita dapatkan selama kuliah. Tidak ada yang sia - sia dalam belajar, tetapi kembali lagi kepada kita bagaimana mengaplikasikan ilmu tersebut dengan cara yang sederhana dan aplikatif. Permasalahannya adalah kebanyakan dari kita, (termasuk saya) sewaktu lulus akan lebih terfokus pada kondisi ideal dalam penyelesaian permasalahan. Pola pikir dalam penyelesaian masalah penting dan modalnya sudah kita pegang

Selamat mencoba! Your career is your own responsibility. 

2017-03-14

Konsep Eksplorasi Batubara SNI-2011

Sebagai penunjang kebutuhan energi primer di Indonesia, batubara masih menjadi komoditas utama yang diperhitungkan untuk ekspor dan pemenuhan dalam negeri sendiri. Indonesia bahkan menjadi top 5 eksportir batubara ke seluruh dunia, terutama India dan China. Batubara masih menjadi bagian tak terpisahkan bagi masyarakat Indonesia setidaknya hingga 2025 sebagaimana diatur dalam Bauran Energi Nasional berdasarkan PP No.5 tahun 2006. 

Dalam pembentukannya, batubara akan melalui beberapa tahap dari bahan asalnya terbentuk. Proses tersebut meliputi, pembentukan gambut (peatification) dan pembentukan batubara (coalification). Proses penggambutan mencakup proses mikrobial, perubahan kimia (biochemical coalification), geochemical coalification, dan humifikasi. Proses pembatubaraan merupakan perkembangan gambut menjadi lignit, sub bituminous, dan bituminous coal, hingga antrasit dan metaantrasit. Batubara dapat digunakan sebagai alat ukur untuk diagenesa sedimen dengan melihat perubahan temperatur. Reaksi yang terjadi dapat meliputi perubahan struktur kimia ataupun fisik. Proses pembatubaran terutama dikontrol oleh temperatur, tekanan, dan waktu. Tekanan makin tinggi maka proses pembatubaraan makin cepat, terutama di daerah patahan, terlipat, dan sebagainya. 

Tipe cekungan pembawa batubara utama di Indonesia adalah intermontana basin paleogen, foreland basin, dan delta basin neogen. Pada cekungan muka daratan (foreland basin) terjadi pengendapan yang cepat pada zaman Tersier dalam suatu lingkungan laut yang setengah tertutup dan diikuti oleh perlipatan lemah sampai sedang pada akhir Tersier. Umur cekungan batubara Indonesia merupakan batubara tersier yang dibedakan oleh kondisi transgresi dan regresi. Umur batubara Indonesia tertua adalah batubara Paleogen, yaitu 68 jt tahun hingga 23 jt tahun. Batubara Neogen yang terbentuk setelah regresi berumur 23 jt tahun hingga 1 jt tahun lalu. Di Indonesia, cekungan pembawa batubara terdiri dari beberapa cekungan yang tersebar di seluruh Indonesia. 

Di Indonesia, formasi batubara tersebar di wilayah seluas 298 juta ha, dengan 40 cekungan di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa dan Papua Barat. Sebaran utama cekungan pembawa batubara yang telah diselidiki dan dieksploitasi berada di daerah Sumatera  dan Kalimantan. Di Pulau Sumatera, cekungan pembawa batubara yang sudah diselidiki dan dieksploitasi, antara lain Cekungan Ombilin, Cekungan Sumatera Selatan, dan Cekungan Sumatera Tengah. Di Pulau Kalimantan, seluruh cekungan pembawa batubara telah dieksploitasi hingga saat ini. 


Dengan nilai sumberdaya yang tinggi dan kebutuhan yang terus meningkat, eksplorasi menjadi tonggak dalam menjawab semuanya. Dalam suatu eskplorasi batubara, semua kegiatan yang akan dilakukan disusun menjadi suatu program yang komprehensif. Program eksplorasi yang disusun harus berdasarkan tujuan yang ingin dicapai. Berdasarkan tujuan tersebut, target yang telah diketahui dan program yang telah disusun dilaksanakan. Pengevaluasian nilai sumberdaya hingga cadangan menjadi tujuan akhir dari eksplorasi yang dilakukan. 



Dalam penyusunan suatu program eksplorasi batubara, dapat dibagi ke dalam 4 tahapan. Setiap tahapan terdiri dari beberapa kegiatan yang disesuaikan dengan target eksplorasi. Tahapan eksplorasi batubara terdiri dari survei tinjau, eksplorasi pendahuluan, eksplorasi lanjut, dan eksplorasi rinci. Salah satu acuan dalam penyusunan program eksplorasi batubara di Indonesia adalah SNI 5015:2011 Pedoman pelaporan, sumberdaya, dan cadangan batubara. Meskipun demikian, setiap kegiatan yang dilakukan tetap dapat dimodifikasi berdasarkan kondisi geologi dan pengetahuan pihak pelaksananya. Kegiatan eksplorasi batubara yang dapat dilakukan antara lain sebagai berikut (Tabel 1).
Setiap tahapan eksplorasi akan menghasilkan perhitungan nilai sumberdayanya. Nilai sumberdaya yang diperoleh terdiri dari sumberdaya tereka, terindikasi, dan terukur. Konsep perhitungannya didasarkan dengan jumlah dan kualitas data yang dimiliki, serta pemilihan metode perhitungannya. Di setiap akhir kegiatan eksplorasi akan dilakukan evaluasi dalam keberlanjutannya. Tingkat keyakinan geologi yang tinggi terhadap hasil yang diperoleh dari tahap sebelumnya dapat membuat kegiatan eksplorasi dapat dilanjutkan ke tahapan berikutnya. Evaluasi akan dilakukan hingga akhir tahapan eksplorasi hingga dilakukannya kegiatan studi kelayakan untuk memperhitungan nilai cadangan yang dimiliki berdasarkan faktor – faktor pertimbangan, seperti lingkungan, sosial, dan lainnya. 

Tahapan eksplorasi berdasarkan SNI 2011

Dalam perhitungan sumberdaya batubara, dapat digunakan beberapa metode perhitungan cadangan. Metode perhitungan cadangan yang dipilih berdasarkan jumlah dan kualitas data, maupun pihak pengevaluasinya. Dalam pengevaluasian dilakukan juga dengan mempertimbangkan aspek tektonik dan sedimentasi untuk menentukan jarak pengaruhnya. Jarak pengaruh merupakan aspek lainnya yang harus ditentukan berdasarkan pertimbangan geologi ataupun dapat disesuaikan dengan pengalaman pengevaluasi terhadap lokasi tersebut. Acuan jarak pengaruh dalam perhitungan sumberdaya batubara di Indonesia diatur oleh SNI 5015:2011. 

Hubungan antara sumberdaya dan cadangan batubara berdasarkan SNI-2011
Parameter kondisi geologi komoditas batubara.

Berdasarkan acuan SNI 5015:2011, jarak titik informasi berada pada suatu rentang. Sebagai contoh, sumberdaya tereka untuk kondisi geologi sederhana memiliki jarak titik informasi 1000 < x ≤ 1500 m. Variabel x merupakan data pada suatu titik bor. Perhitungan sumberdaya pada sumber daya terekanya berada pada rentang titik informasi 1000 – 1500 m. Keputusan nilai yang akan digunakan merupakan keputusan pihak evaluator. Pengalaman terhadap geologi daerah tersebut dapat membantu keputusan yang estimasinya dapat mendekati kondisi yang ada. 

2017-03-08

Mengapa Jurusan Teknik Pertambangan?

Martha Mine, New Zealand
Berbicara banyak pilihan mendekati SNMPTN tahun ini pun pasti tidak akan ada ujungnya. Seperti pengalaman tahun yang sudah - sudah, kebanyakan anak - anak SMA yang akan kuliah di tahun itu masih memiliki keraguan masuk jurusan mana dan terkadang belum tahu minatnya dimana. Hal yang sangat - sangat normal pada saat - saat seperti ini. Saya juga demikian dulunya. Memilih jurusan hanya berdasarkan cita - cita dan minat terbesar untuk ke lapangan yang nantinya seiring jalan, saya jadi tahu bukan di situ rencana yang Tuhan buat untuk saya. Cerita lengkap ini ada di Vios Journey #with a thankful heart terkait dengan memilih dan jalan yang akhirnya saya temukan. Dalam postingan ini, saya hanya akan sharing sedikit mengapa harus jurusan teknik pertambangan? 

Sebagai alumni dari jurusan ini dari salah satu institut di Indonesia, saya melihat ada banyak perspektif terkait dengan jurusan pertambangan, terutama bagi wanita. Mungkin bagi kebanyakan orang tua, teknik pertambangan bukanlah pilihan pertama yang disarankan kepada anak - anaknya. Terlebih pada masa sekarang di saat industri tambang cenderung tidak menentu, yang tentunya beda keadaannya pada akhir 2009 hingga 2012 di tengah kejayaannya.

Tambang sebenarnya adalah satu dari dua industri tertua di dunia. Bagi orang - orang tambang, slogan if it is not grown, then it must be mined adalah jurus ampuh untuk berbangga hati dengan kehadiran tambang. Tak pelak seluruh kebutuhan manusia saat ini bersumber dari barang tambang. Disadari atau pun tidak. Seluruh teknologi yang digunakan manusia untuk menopang hidupnya sejak masa purbakala bahkan telah ditopang oleh tambang, misalnya dengan obsidian yang notabene pun harus ditambang atau digali dari tempatnya sebelum bisa digunakan untuk berburu atau memotong makanan. Bahan tambang pun digunakan sebagai penamaan bagi zaman atau peradaban yang kita lalui, misalnya zaman tembaga dan zaman perunggu. 

Angsa hitam di Danau Taupo, NZ.
Pada masa modern ini, posisi tambang semakin strategis untuk peradaban. Hampir semua benda yang dipegang dan bahkan addicted, seperti telepon genggam, laptop bahkan internet, berasal dari industri tambang sebagai bahan dasar. Terbayang jika tidak ada barang tambang, maka peradaban saat ini tidaklah terbangun dengan apik. Barang tambang pun sangat mungkin menjadi sumber pemicu konflik antar negara. Siapa sangka energi bisa menjadi salah satu penyebab yang sangat mungkin saat ini untuk memicu perang dunia ketiga. 

Sedemikian pentingnya tambang sebagai salah satu bagian dari peradaban, bisa jadi salah satu alasan penting untuk jadi bagian dari jurusan Teknik Pertambangan. Alasan lainnya dari perspektif saya:
  1. Negara Indonesia itu memiliki kekayaan alam yang luar biasa dan beragam karena sejarah geologi dan posisi geografisnya yang sangat strategis. Masih banyak yang belum tereksplor dan menunggu dikelola dengan optimum. 
  2. Keilmuan tambang yang komprehensif dan bisa diterapkan di berbagai bidang keilmuan lainnya.
  3. Jurusan ini menyediakan kesempatan yang luas untuk berkarir di berbagai sektor, bukan hanya tambang itu sendiri, misalnya perbankan, peneliti, pengajar, pengusaha, perminyakan, politisi dan lainnya. 
  4. Teknik pertambangan memberikan kesempatan, baik pria dan wanita untuk bekerja di lapangan.
  5. Teknik pertambangan memberikan kesempatan bekerja dengan lintas sektor, latar belakang pendidikan dan kebudayaan. Bekerja di sektor ini harus siap dengan lingkungan pekerjaan di remote dan pastinya multikultural. 
  6. Pertambangan merupakan sektor pendongkrak bagi devisa dan berkontribusi besar bagi negara selain migas, meskipun seringkali yang ditonjolkan hanya aspek lingkungan. Perannya juga jadi vital. 
  7. Kesempatan bekerja di luar negeri untuk jurusan ini juga terbuka lebar, terlebih tambang merupakan industri penyokong di banyak negara, seperti Australia, Peru, Kanada, China, Mongolia, Afrika Selatan dan lainnya.
  8. Jurusan tambang di Indonesia di universitas/institut tertentu sudah tersertifikasi internasional sehingga lulusannya diakui di industri tambang internasional. 
  9. Biasanya ikatan alumninya juga kuat.

2017-02-25

Pentingnya Prinsip Konservasi dalam Hilirisasi Pertambangan


Sedikit berbagi pandangan tentang hilirisasi pertambangan di Indonesia. Opini ini diterbitkan pada 01 Desember 2016 lalu di Media Indonesia cetak maupun online.

Tersedia online di tautan berikut: Media Indonesia - Kolom Opini

Selain itu juga ada dalam tautan berikut: Ini Pandangan Peneliti Pertambangan Soal Hilirisasi Nikel yang dipublikasikan pada tanggal 2 Desember 2016, bekerja sama dengan PT Aneka Tambang.