Pengalaman sebagai anak baru menunjukkan bahwa bekerja di sektor pertambangan tidak hanya melulu soal teknis pertambangan yang akan dihadapi. Pada titik awal perkenalan masuk dunia tambang, bagi mereka yang memilih jalur teknis maka akan langsung diperhadapkan dengan kondisi nyata lapangan tambang yang sesungguhnya. Ada beragam suku bangsa, budaya, latar belakang dan pengalaman yang akan membuat pekerjaan akan semakin berwarna.
Persiapan - persiapan yang mungkin harus dipikirkan oleh banyak kawan - kawan yang baru lulus sebaiknya tidak hanya persoalan teknis di lapangan. Persiapan mental dan kecerdikan non teknis sangatlah dibutuhkan. Di sini, soft skill kita diuji dan semakin dipertajam. Komunikasi adalah kunci pertama yang saya banyak pelajari dari pengalaman sendiri maupun beberapa rekan lainnya. Tata cara berkomunikasi kawan - kawan yang baru lulus umumnya masih akan sangat terbawa dengan lingkungan kampus. Ya sebenarnya sangat wajar. Namun, kita akan dituntut untuk mampu beradapatasi dengan cepat dan terus meningkatkan kemampuan komunikasi kita kepada semua pihak. Bagi mereka yang ditaruh di bagian operasi penambangan, ini merupakan hal penting yang akan dihadapi sehari - hari. Bahkan bisa saja, banyak planning tambang tidak jalan karena kemampuan komunikasi kita yang belum tepat kepada anggota tim kita. Komunikasi yang baik dan tepat jadi kunci utama dalam pekerjaan di lapangan.
Selain itu, kemauan kita mendengar juga perlu diasah. Dalam beberapa hal, kita memang tidak semuanya tahu. Akan tetapi, tidak berarti kita tidak mau mendengarkan orang lain dalam hal pekerjaan. Hal ini yang perlu juga dilatih sebagai salah satu soft skill. Kemauan mendengar dan memilah apa yang didengar adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Latihan ini terasa mudah mungkin karena kita terbiasa bergaul, tetapi penerapannya akan berbeda di lingkungan yang satu dan lain. Lingkungan tambang identik dengan lingkungan yang keras (bukan kekerasan!) dan butuh pendekatan yang juga berbeda. Cerdik mendengar dan memilah akan mengarahkanmu lebih baik. Latar belakang beragam yang dihadapi setiap hari tidak mungkin akan terasa selalu mudah, maka bergaullah dengan bijak dan mendengarkan orang lain.
Selanjutnya, percaya kemampuanmu. Benar tidak semua hal di lapangan ada di text book kuliah, terus mengapa harus kuliah? Nah di sinilah letak fungsinya. Sekolah mengajarkan kita pola pikir dan dasar keilmuan. Segala sesuatu yang kita temui di lapangan bila ditarik ke akar permasalahannya, maka semua telah pernah dijelaskan dalam masing - masing keilmuan kita sebagai dasar. Mungkin kita menemukan beragam permasalahan yang tampaknya ini sulit, tapi tariklah nafas dan berpikir sejenak. Akar permasalahan yang ada di lapangan pasti ada penjelasannya di salah satu waktu yang pernah kita dapatkan selama kuliah. Tidak ada yang sia - sia dalam belajar, tetapi kembali lagi kepada kita bagaimana mengaplikasikan ilmu tersebut dengan cara yang sederhana dan aplikatif. Permasalahannya adalah kebanyakan dari kita, (termasuk saya) sewaktu lulus akan lebih terfokus pada kondisi ideal dalam penyelesaian permasalahan. Pola pikir dalam penyelesaian masalah penting dan modalnya sudah kita pegang.
Selamat mencoba! Your career is your own responsibility.